Kamis, 10 November 2016

Islam dan Kepahlawanan Nasional


Oleh : Muhamad Anantiyo Widodo, direktur REFRESH Training and Consulting Institute

Takbir menggema di seantero Surabaya, pekik “merdeka atau mati” menjadi pelengkapnya. Desing pesawat yang meraung-raung di langit Surabaya seakan tidak ada artinya bagi para pejuang pembela kemerdekaan. Rasa takut sirna sudah, berganti dengan semangat yang menyala dalam setiap dada pejuang.
“Agungkan Allah dalam setiap pidatomu” itulah pesan yang disampaikan oleh Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari kepada Bung Tomo. Maka teriakan takbir “Allahu Akbar” menjadi bekal yang paling penting ketika itu. Sehingga walaupun hanya berbekal sebilah bambu, santri pejuang tetap berani menghadapi hujan bom dan peluru.
10 November 1945, bukanlah menjadi hari yang menyedihkan karena Surabaya diserang. Justru pada tanggal itulah, anak bangsa memperlihatkan keberanian yang membanggakan. Tercatat dengan tinta emas, diingat dalam sejarah bangsa hingga kita peringati menjadi Hari Pahlawan Nasional.
Tujuh puluh satu tahun berlalu, kini Indonesia menghadapi tantangan yang seakan berbeda namun sebetulnya masih sama. Baru saja kita diingatkan oleh Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo ketika ILC tanggal 8 November 2016 yang lalu. Bahwa Indonesia akan selalu diperebutkan oleh bangsa lain karena kekayaan alamnya yang banyak.
Dalam paparannya, beliau menyampaikan tentang terorisme yang menjadi alat masuknya negara adidaya ke negara lain. Itulah yang terjadi di Irak, Afganistan atau negara timur tengah lainnya. Sebab inti dari munculnya terorisme adalah sebuah cara mendapatkan peluang untuk masuk dan menguasai sumber energy. Bahkan beliau menyebutkan adanya invisible hand didalam setiap peristiwa semacam ini. Jika benar, maka teori tentang terorisme harusnya kita kaji ulang. Sebab selama ini Indonesia bekerjasama dengan negara adikuasa dalam menghadapi terorisme yang terjadi.
Terorisme selalu lekat dengan Islam. Islam atau beberapa kelompok didalamnya seringkali dianggap sebagai ideology yang berbahaya di dunia. Kita semua seakan lupa, bahwa negeri-negeri Islam dijajah begitu lama dan menghasilkan kemajuan yang sangat menakjubkan bagi para penjajah. Rasa sakit akibat penjajahan begitu mudah hilang dalam diri umat Islam karena ajaran Islam yang penuh kelembutan, ajaran Islam yang mengajarkan kedamaian, ajaran Islam yang mengajarkan makna niat dalam setiap tindakan. Ingatlah ketika Ali bin Abi Thalib berperang dan diludahi oleh lawan tandingnya yang hampir kalah, justru karena hal itulah, Ali tidak jadi membunuh orang tersebut, karena kuatir niatnya salah, yaitu bukan lagi karena membela agama namun karena sakit hati atau dendam.
Umat Islam adalah asset bangsa kata Aa Gym. Sementara Panglima TNI menyampaikan bahwa umat Islam adalah benteng terakhir Indonesia. Sejak kemerdekaan dikumandangkan, umat Islam melalui tokoh-tokohnya senantiasa berusaha untuk mengambil pilihan terbaik dengan mempertimbangkan keberadaan umat agama lain. Maka bentuk negara yang terwujud dalam NKRI menjadi kesepakatan bersama. Hal yang sama dilakukan oleh Rasulullah SAW dengan mengadakan piagam madinah.
Selanjutnya Panglima TNI menyampaikan tentang ancaman yang bisa sewaktu-waktu datang. Beliau memberikan contoh adanya ribuan pasukan marinir negara adikuasa di Darwin, Australia adalah hal yang menimbulkan kecemasan bagi Indonesia. Begitupula dengan kehadiran patroli laut Tiongkok yang melindungi kapal-kapal nelayannya hingga berani mengarungi zona laut Indonesia.
Maka sudah saatnya umat Islam tampil percaya diri tanpa sedikitpun mengurangi rasa hormat dan saling menjaga dengan umat agama lainnya. Tentu saja kepercayaan diri itu akan muncul manakala umat Islam dapat bersatu sebagaimana ketika peristiwa 10 November 1945 yang didahului dengan adanya konggres umat Islam 7 – 8 November 1945 dengan bersatunya seluruh elemen umat. Bangkitnya kepemimpinan umat ini, tentu akan memunculkan sosok-sosok baru pahlawan bangsa. Dengan demikian NKRI akan terus terjaga yang akhirnya akan membawa Indonesia lebih maju dan mempunyai kewibawaan yang tinggi.

Selamat memperingati Hari Pahlawan 10 November. ALLAHU AKBAR. MERDEKA…

Tags :

bm

anantiyo

Pencari Inspirasi

Hikmah atau inspirasi adalah kekayaan yang menghidupkan akal, memperkuat insting kebijakan, dan mengkaryakan bakat .

  • anantiyo
  • M Anantiyo Widodo
  • anantiyo_widodo
  • anantiyo.widodo@gmail.com
  • Anantiyo Widodo

Posting Komentar