Selasa, 24 November 2015

Guru Mulia Karena Karya


Tema hari guru nasional tahun 2015 ini cukup singkat “Guru Mulia Karena Karya”, namun jika dijabarkan maka akan mempunyai makna yang sangat luas. Guru adalah profesi yang mulia, karena dengan adanya guru, manusia bisa memahami berbagai sisi dalam kehidupan. Melalui pemahaman itulah kehidupan dapat berjalan secara dinamis, berkembang dan berkemajuan.

Tentu saja yang dimaksud dengan guru bukan hanya guru dalam arti formal. Semua orang yang mau mengajarkan hikmah, kebaikan, kecakapan atau keterampilan layak disebut sebagai seorang guru. Brangkali semua orang pernah menjadi guru. Rasulullah SAW menyampaikan “Dari Abu Hurairah ra. Bahwa Rasulullah SAW bersabda: ‘Apabila seorang manusia telah  meninggal maka terputuslah amalannya kecuali 3 hal yaitu: Shodaqah jariyah atau ilmu yang bermanfaat atau  anak sholeh yang mendo’akan orang tuanya’”. Ilmu yang bermanfaat bisa diartikan ilmu yang diterapkan, ilmu yang berkembang, atau  ilmu yang ditularkan untuk dimanfaatkan dengan baik. Sehingga semua orang berkesempatan untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan menyampaikannya kepada orang lain dan mereka bisa disebut sebagai guru oleh orang lain yang menerima ilmunya.

Dalam arti formal sasaran dari peringatan hari guru nasional adalah guru yang mengajar di pendidikan formal dalam berbagai jenjang pendidikan. Maka makna karya dalam tema hari guru nasional tahun 2015 ini adalah seluruh hasil kreasi guru dalam memajukan pendidikan. Tentu saja bentuknya bisa bermacam-macam.

Mendengar kata karya guru, sebagian langsung akan teringat pada berbagai beban administrasi semacam RPP, media pembelajaran hingga penelitian yang harus dilakukan oleh seorang guru. Tentu saja semua hal tersebut memang karya guru. Namun harus diingat bahwa karya guru yang utama adalah menghasilkan manusia-manusia pembelajar. Semua proses administrasi yang dilakukan hanyalah untuk menghasilkan karya utama tersebut.

Allah SWT berfirman dalam surat An Nisa ayat 9“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh karena itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” Salah satu makna dalam ayat tersebut adalah bahwa tidak boleh kita meninggalkan golongan yang lemah, bukan hanya lemah fisik namun lemah ilmu. Inilah karya guru yang menjadikan guru sebagai sosok mulia. Karena guru mampu membina generasi berikutnya menjadi lebih kuat.

Penguatan visi guru semacam ini mutlak dibutuhkan pada saat sekarang. Guru professional dituntut untuk mampu mendokumentasikan segala proses pembelajaran mulai dari persiapan hingga evaluasi dalam berbagai bentuk administrasi. Namun, tuntutan bukti administrasi untuk mendapatkan tunjangan profesi tentunya tidak boleh meninggalkan idealisme sebagai seorang guru. Sebab pada dasarnya, segala proses administrasi yang dilakukan adalah untuk menjadikan proses pembelajaran berlangsung secara optimal dan menghasilkan pemahaman yang utuh dan berkelanjutan. Fokus utamanya tetaplah pada pemahaman peserta didik.

Semoga para guru di Indonesia mampu menghasilkan karya terbaik mereka.  Sebuah karya yang menjadikan generasi muda bangsa sebagai pejuang tangguh untuk memajukan bangsa dan Negara. Jika bukan guru, siapa lagi yang akan menghasilkan karya ini. Selamat Hari Guru Tanggal 25 Nopember 2015.



Oleh : 
M Anantiyo Widodo, SE
(Kepala SMP IT Cahaya Insani)

Tags :

bm

anantiyo

Pencari Inspirasi

Hikmah atau inspirasi adalah kekayaan yang menghidupkan akal, memperkuat insting kebijakan, dan mengkaryakan bakat .

  • anantiyo
  • M Anantiyo Widodo
  • anantiyo_widodo
  • anantiyo.widodo@gmail.com
  • Anantiyo Widodo

Posting Komentar