Jumat, 01 Mei 2020

Refleksi Hari Pendidikan Nasional 2020 : Pendidikan Indonesia di Tengah Pandemi COVID 19

Untuk mencegah perluasan virus Corona, pemerintah melalui Menteri Pendidikan Nasional mengeluarkan surat edaran (SE) No.4 tahun 2020 yang salah satu isinya meniadakan KBM di sekolah dan menggantinya dengan belajar dari rumah. 
Hari ini, 2 Mei 2020, 39 hari sejak surat tersebut dikeluarkan tepat pada peringatan Hari Pendidikan Nasional. Bagaimana kondisi pendidikan Indonesia sekarang ? Wabah Corona memberikan tantangan yang tidak mudah bagi berlangsungnya proses pendidikan di Indonesia. Tentunya kita harus melakukan refleksi atas kegiatan yang telah berlangsung. 
Tantangan pertama datang dari orangtua siswa. Banyak orangtua siswa yang mengalami kesulitan untuk memantau anaknya saat belajar di rumah. Mereka merasa sekolah memberikan porsi terlalu besar kepada orangtua. Sedangkan orangtua mempunyai pekerjaan sendiri. Disamping itu tidak semua pelajaran dikuasai oleh mereka.
Padahal para guru juga mengalami kesulitan yang tidak sederhana. Antara mengukur kemampuan dan kesempatan orangtua membersamai anak2nya dengan beban kurikulum yang harus diberikan bukanlah hal yang mudah. Walaupun sebenarnya Menteri Pendidikan Nasional telah menyampaikan agar para guru tidak terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan.
Nampaknya petunjuk yang belum jelas membuat para guru belum berani keluar dari beban kurikulum baku. Guru masih terpaku pada kompetensi dasar yang harus dipelajari oleh siswa. Sehingga mereka tidak leluasa untuk mengembangkan pola pembelajaran sesuai kondisi yang dialami oleh siswa dan orangtuanya di rumah.
Maka masih dijumpai siswa mendapatkan berbagai tugas untuk dikerjakan, walaupun belum diajarkan. Beberapa guru kreatif membuat chanel youtube atau memilihkan link youtube tertentu. Namun guru yang lainnya hanya sekedar memberikan daftar tugas melalui pesan whatsap grup.
Menteri Pendidikan Nasional menyampaikan bahwa belajar dari rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi Covid-19. Jika hal ini bisa dilakukan alangkah bagusnya. Keberadaan anak di rumah bukan kemudian menambah beban orangtua dengan menggantikan peran guru di sekolah. 
Bukankah saat ini sebenarnya menjadi waktu yang tepat bagi keluarga untuk melakukan rekonsiliasi atau harmonisasi. Jika dengan keberadaan anak di rumah, anak terdidik untuk ikut membantu pekerjaan rumah. Tentunya hal ini akan menambah nilai positif pendidikan yang sedang berlangsung. Hasil dari arahan guru bisa langsung dirasakan oleh orangtua.
Apalagi arah pendidikan harus menuju sistem edukasi 4.0, yakni pendidikan jarak jauh yang tidak lagi terikat pada standar kurikulum, melainkan pengembangan minat dan bakat anak murid dan memerdekakan proses belajar. Berakhirnya pandemi COVID 19 ini nantinya pasti akan membuat berbagai perubahan. Salahsatunya adalah berkembangnya system belajar online. Sekolah akan dituntut untuk memberikan pola pendidikan yang sesuai dengan karakter dasar yang dimiliki oleh masing masing anak.
Hari Pendidikan Nasional kali ini akan menjadi titik tolak perubahan pendidikan di Indonesia. Entah bagaimana nanti arah kedepan, akan sangat ditentukan seberapa cepat wabah ini berakhir. Namun hendaknya setiap pelaku pendidikan harus mulai belajar untuk lebih cepat beradaptasi, tidak lagi menunggu petunjuk lebih rinci dari atas. Pelaku pendidikan harus mulai berani melakukan improvisasi untuk mendapatkan manfaat terbesar dari pendidikan, tercapainya SDM yang handal, yaitu SDM yang mampu mengambil solusi atas masalah yang terjadi, bukan sekedar SDM yang bisa mengerjakan soal pelajaran.
Selamat merayakan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2020. Semangat selalu membangun Negeri.
Oleh : Muhamad Anantiyo Widodo
Pemerhati Pendidikan / Sekretaris Yayasan Pendidikan Fi Ahsani Taqwim / Direktur Beningati Institute / Direktur Sanggar Belajar Sregep Sinau / Ketua Forum Desa Berdaya Jawa Tengah / Relawan Inspirasi Rumah Zakat

Tags :

bm

anantiyo

Pencari Inspirasi

Hikmah atau inspirasi adalah kekayaan yang menghidupkan akal, memperkuat insting kebijakan, dan mengkaryakan bakat .

  • anantiyo
  • M Anantiyo Widodo
  • anantiyo_widodo
  • anantiyo.widodo@gmail.com
  • Anantiyo Widodo

Posting Komentar