Sabtu, 02 Mei 2020

Ramadhan, Bulan Kemerdekaan


77 tahun yang lalu, tepatnya 9 Ramadhan 1364 Kemerdekaan Indonesia diproklamasikan. Sebagian orang boleh saja berpendapat bahwa kemerdekaan Republik Indonesia terjadi pada bulan Ramadhan itu hanyalah kebetulan saja. Namun sejatinya kebetulan menurut kacamata manusia tetaplah mengandung hikmah yang semestinya bisa kita dapatkan. Apalagi fakta sejarah tentang kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada hari Jumat pada Bulan Suci tidak terbantahkan. Saat itu tidak ada perayaan makan-makan karena sebagian besar orang sedang berpuasa.

Ramadhan adalah bulan kemerdekaan. Setidaknya ada dua pendekatan yang bisa kita kaji untuk mendapatkan kesimpulan tersebut. Pertama, menggunakan pendekatan sejarah. Kedua, menggunakan pendekatan tujuan.

Pendekatan Sejarah

Sejarah Islam sangat erat kaitannya dengan Bulan Suci Ramadhan. Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama kali pada Bulan Ramadhan. Wahyu yang turun saat itu adalah QS Al Alaq ayat 1 – 5. Perintah yang diberikan adalah perintah membaca.

Perjuangan berbagai bangsa untuk merdeka selalu berhubungan dengan tulisan. Maka tidak mengherankan jika kaum terpelajar dan kaum santri selalu menjadi yang terdepan dalam berbagai pergerakan kemerdekaan. Merekalah yang tergugah untuk berjuang karena terpengaruh berbagai pemikiran melalui tulisan yang mereka baca. Selanjutnya propaganda perlawanan juga dilakukan melalui berbagai selebaran disamping disiarkan juga oleh radio. Terbukti bahwa membaca menjadi jalan terbukanya pintu kemerdekaan sebuah bangsa.

Peristiwa lainnya yang terjadi di Bulan Ramadhan adalah perang Badar dan Fathu Makkah. Perang Badar menjadi tonggak kemerdekaan Madinah. Karena sejak kemenangan yang diperoleh Rasulullah SAW dan pasukannya di Badar, bangkitlah semangat kesatuan kaum Muslimin di Madinah yang selanjutnya menjadikan penentu atas berbagai situasi berikutnya.

Sedangkan Fathu Makkah bisa dikatakan sebagai proklamasi kemerdekaan umat Islam saat itu. Fathu Makkah membebaskan umat Islam dari cengkeraman penguasa Quraisy yang selalu mengganggu umat Islam. Juga sejak Fathu Makkah, umat Islam mempunyai kedudukan yang kokoh sehingga mampu mengembangkan pengaruh ke berbagai wilayah.

Pendekatan Tujuan

Ramadhan adalah bulan yang didalamnya diwajibkan berpuasa. Puasa sendiri bukan sekedar tidak makan dan minum, namun harus disertai penjagaan atas nafsu agar tidak melakukan dosa. Sekilas puasa seolah mengekang. Tapi justru puasa merupakan sarana agar manusia bisa merdeka dari pengaruh syahwat yang berpotensi menjerumuskan. Merdeka disini artinya manusia kemudian mampu mengelola syahwatnya, bukan sebaliknya, manusia dikuasai oleh syahwat.

Disinilah makna tujuan puasa, yaitu menjadi orang yang bertaqwa. Sebagaimana disampaikan dalam QS Al Baqarah ayat 183.

Rasulullah saw bersabda “Puasa adalah perisai, jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa janganlah berkata keji dan berteriak-teriak, jika ada orang yang mencercanya atau memeranginya, maka ucapkanlah, ‘Aku sedang berpuasa” (H.R. Bukhari dan Muslim). Jelas disini puasa melatih pengelolaan diri manusia, dengan puasa yang benar ia akan mampu mengendalikan dirinya menuju optimalisasi hidup. Inilah yang disebut merdeka sebagai manusia.

Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 77 pada 9 Ramadhan 1441 H. Semoga bangsa ini segera terbebas dari wabah yang sedang menimpa, demikian pula bangsa lain diseluruh dunia. Aamiin.

Oleh : Muhamad Anantiyo Widodo
Pemerhati Pendidikan / Sekretaris Yayasan Pendidikan Fi Ahsani Taqwim / Direktur Beningati Institute / Direktur Sanggar Belajar Sregep Sinau / Ketua Forum Desa Berdaya Jawa Tengah / Relawan Inspirasi Rumah Zakat / Ketua Karangtaruna Desa Kedungumpul

Tags :

bm

anantiyo

Pencari Inspirasi

Hikmah atau inspirasi adalah kekayaan yang menghidupkan akal, memperkuat insting kebijakan, dan mengkaryakan bakat .

  • anantiyo
  • M Anantiyo Widodo
  • anantiyo_widodo
  • anantiyo.widodo@gmail.com
  • Anantiyo Widodo

Posting Komentar