Selasa, 25 Maret 2014

Ingin Hidupmu Tenteram ??? Berilah Maaf


Suatu saat saya bertanya pada salah satu siswa SMP IT Cahaya Insani ketika seleksi pemilihan ketua OSIS “antara memberi maaf dan memaafkan itu lebih baik mana ?, ia menjawab “lebih baik memberi maaf ustadz”, saya tanya lagi “lalu apakah yang akan engkau lakukan ketika bermasalah dengan orang lain”.  Ia berkata “saya akan meminta maaf terlebih dahulu kepada orang itu”.  “lho bukankah tadi engkau bilang lebih baik jika memberi maaf, lalu mengapa engkau justru meminta maaf” kata saya. Ia kemudian mengatakan “sebab ketika saya meminta maaf berarti saya telah memberikan maaf saya terlebih dahulu kepadanya”.
Subhanalloh, hari itu saya mendapatkan nasehat yang sangat berharga dari seorang siswa tentang memaafkan.  Dalam Al Quran Alloh SWT menyampaikan "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu, Allah menyediakan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa. Yaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya baik diwaktu lapang atau sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain, Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan."
(QS. Al-Imran: 133-134)
Banyak sekali diantara kita yang sering merasa gelisah, gusar dan tidak tenang. Kadang kita tidak mengerti mengapa hal itu terjadi. Namun dari pengalaman saya pribadi, kondisi kejiwaan kita sangat bergantung pada cara kita mengelola perasaan kita sendiri. Dalam hubungan antar manusia, memaafkan kemudian ikhlas dengan keputusan kita untuk memaafkan tadi akan memberikan ketenangan batin yang luar biasa.
Memang kehidupan antar manusia tidak akan lepas dari permasalahan. Kadang muncul amarah, benci dan dendam kepada orang lain. Pada saat itu energi negatif kita sedang menguat, jika kita tidak mampu mengaturnya maka pikiran kita akan penuh dengan kebencian yang akan menyebabkan terganggunya ketenangan hidup. Namun bukan hanya sisi kejiwaan kita saja yang akan bermasalah, sebab kebencian juga akan berdampak pada tubuh kita. Karena kebencian berkepanjangan akan menguras energi dan menganggu irama kehidupan.
Menahan amarah dan memaafkan sebagaimana disampaikan dalam surat Ali imron diatas akan menjaga konsentrasi untuk mencapai tujuan hidup. Sering terjadi orang lupa dengan kehidupannya sendiri karena lebih banyak menghabiskan waktunya untuk melakukan balas dendam. Ketika tujuannya tercapai, kepuasan yang didapatkan hanya sebentar dan tidak memberikan manfaat apapun. Sebab memendam kebencian pada dasarnya sama dengan menyimpan buah busuk dalam tas yang selalu kita bawa.
Pernah ada cerita, ibu guru meminta murid-muridnya untuk membawa buah-buahan. Buah yang dibawa kemudian dituliskan nama orang-orang yang dibenci kemudian ditaruh didalam tas.  Setiap hari buah itu dibawa sampai satu minggu hingga tas mengeluarkan bau karena buah yang membusuk. Tentu murid-muridnya meminta kepada sang guru agar mereka diijinkan membuang buah yang ada dalam tasnya tersebut. Sang guru kemudian menjelaskan bahwa buah yang didalam tas sama dengan kebencian yang kita simpan. Kebencian akan menyebabkan kerusakan sebagaimana busuknya buah tadi. Cara membuang kebencian adalah dengan memberikan maaf.
Nabi Muhammad Shalallahu bersabda kepada Uqbah  ; “Ya Uqbah  maukah engkau kuberitahukan tentang akhlak penghuni dunia akhirat yang paling utama? “Apa itu Ya Rasulullah? . “Yaitu menghubungi orang yang memutuskan hubungan denganmu, memberi orang yang menahan pemberiannya  kepadamu, memaafkan orang-orang yang pernah menganiayamu “ (HR Al-Hakim dari Uqbah bin Amir Al-Juhani )
Lalu bagaimana dengan kita ? apakah bersedia memberikan maaf untuk orang lain ? ......
“...siapa yang  memaafkan (kejahatan orang) dan berbuat baik (kepadanya), maka pahalanya tetap dijamin oleh Allah (atas tanggungan Allah dengan diberi balasan yang  sebaikbaiknya).  Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang berlaku zalim”. (Asy-Syura [42] : 40)

Oleh : M Anantiyo Widodo (Trainer, konsultan dan direktur di REFRESH Training & Consulting Institute sekaligus konsultan di Temanggung Family Center / lihat profil

Tags :

bm

anantiyo

Pencari Inspirasi

Hikmah atau inspirasi adalah kekayaan yang menghidupkan akal, memperkuat insting kebijakan, dan mengkaryakan bakat .

  • anantiyo
  • M Anantiyo Widodo
  • anantiyo_widodo
  • anantiyo.widodo@gmail.com
  • Anantiyo Widodo

Posting Komentar